Suararonggolawe.net Ngawi || Kebakaran hutan Gunung Lawu di Petak 33 dan 38 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul BKPH Lawu Utara KPH Lawu Ds. Desa Girimulyo Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sulit dipadamkan.
Kebakaran yang terjadi sejak Minggu (24/9/2023) pukul 09.00 WIB itu berada di lokasi yang sulit dijangkau.
Petugas gabungan TNI Polri, Perhutani, dan warga setempat kesulitan menjangkau lokasi. Pun, setelah naik menggunakan kendaraan roda dua selama 30 menit, masih harus berjalan kaki selama 30 menit untuk mencapai titik api.
Setelah sampai di titik yang terbakar, petugas segera melakukan pemadaman dengan alat seadanya serta membuat ilaran.
Sudarno, Kepala Dusun Kembang Desa Girimulyo, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan laporan jika ada titik api di RPH Manyul sekitar pukul 09.00 WIB. Dia pun segera meminta petugas untuk membantu pemadaman.
“Sekitar jam 09.00 WIB sudah terlihat kepulan asap. Kami warga dan petugas gabungan langsung naik ke lokasi. Dalam sebulan ini sudah ketiga kalinya kebakaran di RPH Manyul. Jika ditotal dengan yang dulu, luasannya kira-kira 20 hektar,” kata Sudarno, Minggu (24/9/2023)
Mayoritas tanaman yang terbakar di petak tersebyt adalah rimba campur berupa akasia, mahoni, dan sengon. Api belum sampai ke kawasan hutan produksi yang mayoritasnya merupakan pohon pinus.
Terpisah, Serda Enwan Tri Prasetyo anggota Koramil Jogorogo yang turut melakukan penanganan karhutla tersebut mengatakan pihaknya melakukan pemadaman secara manual. Tak hanya itu, pihaknya juga membuat ilaran.
“Kami datang berupaya padamkan api juga membuat ilaran. Medan yang sulit menghambat jalannya pemadaman. Untuk sampai titik api berjalan kakinya dari lokasi terakhir yang bisa dijangkau roda dua itu sekitar 30 menit,” kata Erwan.
Hingga kini petugas masih berupaya untuk memadamkan api. Personel bergantian untuk memadamkan api menjelang malam hari.
Sebelumnya diberitakan, Hutan Gunung Lawu yang masuk di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul Desa Girimulyo Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur kembali terbakar pada Minggu (24/9/2023) pukul 11.00 WIB.
Api mulai muncul sekitar pukul 10.00 WIB. Lokasinya berdekatan dengan hutan yang sempat terbakar pada 4 September 2023 lalu. Mayoritas tanaman merupakan rimba campur atau kawasan hutan lindung.
Warti,warga setempat mengaku melihat kepulan asap sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, ketika dia melihatnya, diduga api sudah menjalar karena asap sudah membumbung tinggi.
“Sekitar jam 11.00 WIB saya lihat dari warung saya di perempatan Girimulyo. Ada dua titik satu agak ke timur. Satu lagi di sebelah barat hutan yang dulu terbakar,” kata Warti.
Hingga saat ini, masih belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran hutan tersebut.
editor ” Agus Ipenk // red
