SUARARONGGOLAWE.NET ||Kompetisi Liga 3 PSSI Jatim menurut jadwal akan dimulai Selasa, 5 Desember 2023. Untuk memastikan kompetisi berjalan lancar dan sukses, Polda Jatim bersama TNI dan Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan skema pengamanan, termasuk memetakan potensi kemacetan lalu lintas.
“Kami bersinergi dengan rekan-rekan TNI jajaran Kodam V Brawijaya, Pemerintah Kota Surabaya, dan stakeholder yang ada untuk menyiapkan skema pengamanan, termasuk memetakan titik kemacetan lalu lintas untuk diantisipasi,” terang Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Jatim, Kombes Pol. Puji Santoso.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jatim, Kombes Pol. Dirmanto, meminta kepada seluruh masyarakat pencinta bola yang akan menonton kompetisi ini untuk tertib demi kelancaran dan keamanan serta kenyamanan bersama. Masyarakat diharapkan untuk turut menjadikan kompetisi Liga 3 nanti sebagai tontonan yang memang menghibur.
“Saya harap pendukung tim sepak bola nantinya harus siap kalah dan siap menang. Kompetisi itu pasti ada yang dinyatakan menang dan ada yang dinyatakan kalah, jadi pendukungnya harus siap untuk itu,” tandas Kombes Dirmanto.
Kompetisi Liga 3 Jatim sendiri akan diikuti 54 klub dan dibagi menjadi 14 grup. Bernama resmi Liga 3 Kapal Api PSSI Jawa Timur, pembukaan kompetisi akan dilakukan di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Kabupaten Kediri. Berlangsung dua putaran, liga diharapkan dapat selesai pada akhir Februari atau Maret 2024.
Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin, mengatakan, pertandingan Liga 3 Kapal Api PSSI Jatim 2023 sesuai peraturan PSSI memang bisa dihadiri penonton, tetapi tanpa kehadiran suporter tim tamu. Karena itu, agar suporter tetap bisa menikmati laga, semua pertandingan bisa disaksikan lewat live streaming di channel PSSI Jatim.
Dalam pakta integritas yang ditandatangani presiden/owner/CEO/manager klub, seluruh pemain, dan official, termasuk pimpinan suporter, seluruh elemen dilarang melakukan provokasi yang menimbulkan keributan sehingga tidak bisa menjaga stabilitas di stadion. Apabila terbukti melakukan provokasi keributan atau kericuhan, bersedia didiskualifikasi dari kompetisi.
“Kami membuat pakta integritas dengan klub peserta. Hal tersebut sebagai upaya dan langkah pencegahan terhadap tindakan-tindakan atau persepsi-persepsi negatif yang dapat merugikan sepakbola Jawa Timur,” jelas Amir Burhannudin dalam situs resmi PSSI Jatim ( red )