Sinaralampos.net – Kepemimpinan Kepala Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah, Fadli menuai sorotan. Pasalnya, cara menyelesaikan permasalahan yang dipertontonkan sang kades dinilai tidak layak disebut seorang pemimpin.
Hal ini disampaikan Pingky yang merupakan anak korban caci maki dan dugaan percobaan penganiayaan sang Kades Ambunu Fadli kepada wartawan media ini, pada Selasa (09/11/2021).
Menurut pengakuan korban Haenia (53), melalui anaknya bernama Pingky, awal mula kejadian tersebut terjadi di warung atau Kios orangtuanya, Haenia di Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali.
“Tadi pagi mamaku lagi ada di kiosnya dengan mama Baco dan Fudy. Sementara bertiga disitu, datanglah yang namanya Yusuf. Yusuf ini bergabung ba bilang saya tidak tidak terima BLT,” ujar Pingky menuturkan penjelasan ibunya.
Menanggapi penyataan Yusuf, sambungnya, Fudi angkat bicara, karena sebelumnya didapat informasi dari Sahavia kalau kakaknya atasanama Yusuf menerima BLT. Padahal Yusuf belum melakukan vaksinasi sebagaimana yang dipersyaratkan Kades Ambunu bagi mereka yang terdaftar sebagai penerima BLT di desa Ambunu.
“Jadi manyaut fudi, eh sahavia bilang kau (Yusuf) ba terima BLT. Jadi kau punya Ade bilang kau ba terima, kau bilang tidak. Mana yang betul ini, kata fudi,” ungkap Pingky.
Menyambung dialog tersebut, Haenia bersuara, mamaku bilang, Yusuf bertanggung jawab itu. Kamu tidak ba vaksin, tapi terima BLT adikmu yang bilang. Sedangkan ini Mama Baco, karena tidak ba Vaksin jadi tidak terima BLT. Nah kau tidak ba vaksin tapi terima BLT.
“Untuk memastikan persoalan tersebut, Fudi ini, pergi konfirmasi sama Adeknya Yusuf ini atasanama Sahavia. Apakah betul atau tidak ini apa yang disampaikan Adeknya kalau Yusuf ini ba terima BLT. Belum pulang ini Fudi dari konfirmasi kebenarannya, si Yusuf ini sudah pergi ba lapor sama Kades Ambunu,” terangnya.
Entah apa laporan yang masuk disana, tambah Pingky, kades datang di kiosnya mamaku dan langsung ba caci maki mamaku sambil melakukan percobaan penganiayaan berupa gerakan yang tampak hendak memukul.
“Makanya mamaku berbahasa, coba silahkankan ba pukul kalau berani. Dia (Kades) sambil caci maki soal mamaku yang ditinggal suaminya pokoknya macam-macam cacian yang disampaikan. Jadi infonya, kades Ambunu ini dengan Yusuf ini bersaudara atau ada hubungan keluarga,” beber Pingky.
Setelah kejadian tersebut, lanjut Pingky, mamaku menelfon sudah sambil menangis. Namanya orang tua perempuan lagi, kan shok dibikin begitu sama Kepala Desa.
“Kepala desa ini seumuranku, masa sih begitu menghadapi warga masyarakat tidak bisa dibicarakan baik-baik kalau memang ada masalah kenapa mesti pake cara kasar dengan pengancaman mencaci-maki. Terkait kejadian tersebut, mamaku sekarang sudah menuju Kantor Polsek Bungku Barat di Wosu melaporkan kepada pihak kepolisian,” tutupnya
Pewarta : Time
Editor : Ipek
Sumber : Red / SPH