Biografi Sunan Bejagung Kidul Di Bumi Wali Tuban

admin
Screenshot 20230618 091859 Copy 512x512

IMG_20230618_092056

DAFTAR ISI
1. RIWAYAT HIDUP DAN KELUARGA
1.1 LAHIR
1.2 RIWAYAT KELUARGA SUNAN BEJAGUNG KIDUL
1.3 NASAB SUNAN BEJAGUNG KIDUL
1.4 WAFAT
2. SANAD ILMU DAN PENDIDIKAN SUNAN BEJAGUNG KIDUL
2.1 GURU SUNAN BEJAGUNG KIDUL
3. PENERUS SUNAN BEJAGUNG KIDUL
3.1 ANAK SUNAN BEJAGUNG KIDUL
4. PERJALANAN DAKWAH SUNAN BEJAGUNG KIDUL
5. KETELADANAN SUNAN BEJAGUNG KIDUL
6. REFERENSI

1 RIWAYAT HIDUP DAN KELUARGA
1.1 LAHIR
Pangeran Kusumo Hadiningrat atau Pangeran Sudimoro, begitulah nama awalnya saat masih berada di lingkungan istana Kerajaan Majapahit dan sebelum memeluk agama islam. Anak dari seorang Raja Majapahit ke IV, Prabu Hayam Wuruk. Namun siapa sangka anak dari seorang raja yang saat itu nuansa kerajaan masih kental dengan agama hindu berani memeluk agama Islam. Tentu saja pasti sang ayah tak akan merestuinya.Dialah Sunan Bejagung kidul atau Syekh Hasyim Alamuddin, putra Raja Hayam Wuruk yang dikekang untuk masuk islam.

1.2 RIWAYAT KELUARGA SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Sunan Bejagung Kidul menikah dengan Nyai Faiqoh putri Sunan Bejagung Lor dikaruniai putra bernama Sunan Wurut/ Sunan Mruwut

1.2 NASAB SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Sunan Bejagung Kidul adalah menantu dari Sunan Bejagung Lor. Yang mana Nasab Istri Sunan Bejagung Kidul sampai kepada Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib
Al-Imam Al-Husain
Al-Imam Ali Zainal Abidin
Al-Imam Muhammad Al-Baqir
Al-Imam Ja’far Shadiq
Al-Imam Ali Al-Uraidhi
Al-Imam Muhammad An-Naqib
Al-Imam Isa Ar-Rumi
Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
As-Sayyid Ubaidillah
As-Sayyid Alwi
As-Sayyid Muhammad
As-Sayyid Alwi
As-Sayyid Ali Khali’ Qasam
As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
As-Sayyid Alwi Ammil Faqih
As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
As-Sayyid Abdullah
As-Sayyid Ahmad Jalaluddin
As-Sayyid Husain Jamaluddin Al-Akbar
As- Sayyid Abdullah Asy’ari
Nyai Fariqoh ( Istri Sunan Bejagung Kidul)

1.4 WAFAT
Makam Sunan Bejagung Kidul/ Syekh Hasyim Alamuddin berada di Desa Bejagung Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Jika ditempuh dari pusat kota Tuban, maka bisa dicapai dengan jarak kurang lebih 2 KM

2 SANAD ILMU DAN PENDIDIKAN SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Beliau dididik Guru sekaligus Bapak Mertua yang bernama Sayyid Abdullah Asy’ari/ Sunan Bejagung Lor

2.1 GURU SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Sayyid Abdullah Asy’ari/ Sunan Bejagung Lor
3 PENERUS SUNAN BEJAGUNG KIDUL

3.1 ANAK SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Sunan Wurut / Sunan Mruwut

4.PERJALANAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Pangeran Kusumo Hadiningrat atau Pangeran Sudimoro begitulah nama awalnya saat masih berada di lingkungan istana Kerajaan Majapahit dan sebelum memeluk agama islam. Anak dari seorang Raja Majapahit ke IV, Prabu Hayam Wuruk.Namun siapa sangka anak dari seorang raja yang saat itu nuansa kerajaan masih kental dengan agama hindu berani memeluk agama Islam. Tentu saja pasti sang ayah tak akan merestuinya.Dialah Sunan Bejagung kidul atau Syekh Hasyim Alamuddin, putra Raja Hayam Wuruk yang dikekang untuk masuk islam.

Keinginannya untuk memeluk agama islam tetap bergelora, meskipun pertentangan dari lingkungan istana kerajaan masih tetap terjadi.Sebelumnya beliau mencoba berguru kepada Syekh Jumadil Kubro yang masih merupakan ayah dari Syekh Abdullah Asyari atau Sunan Bejagung Lor. Namun, keinginan putra raja tersebut tidak bisa dipenuhi oleh Syekh Jumadil Kubro, melainkan hanya sebuah arahan yang beliau dapat.Arahan untuk belajar agama islam kepadaa putranya, Pangeran Kusumo Hadiningrat disuruh Syekh Jumadil Kubro untuk menemui Syekh Abdullah Asyari atau Sunan Bejagung Lor. Dengan niat yang tulus, putra raja itu berangkat untuk menemui Kanjeng Sunan Bejagung Lor.

Begitu bertemu Sunan Bejagung Lor, maka beliau langsung mempelajari agama islam kepada sang guru. Meski dia berasal dari lingkungan kerajaan, tak membuatnya untuk goyah dalam belajar agama Allah. Lambat laun, ilmu agamanya semakin baik berkat sang guru karena terus dipelajari hingga benar-benar mendalami, sesudah itu akhirnya dia memantapkan qolbu (hatinya) untuk memeluk agama islam. Mungkin putra raja itu mendapatkan ketenangan saat memeluk islam.

Begitu mahir agamanya, maka akhirnya Sunan Bejagung Lor mempercayakan padepokannya kepada Pangeran Kusumo Hadiningrat atau Syekh Hasyim Alamuddin, yang saat ini dikenal dengan Sunan bejagung kidul. Sunan Bejagung Kidul adalah seorang putra raja yang berniat sungguh-sungguh untuk mempelajari agama islam, beliau rela berguru kepada Kanjeng Sunan Bejagung Lor dan meninggalkankemewahan istana untuk belajar agama Allah itu.

Dalam perjalanannya, putra mahkota Majapahit yang meninggalkan gemerlap cahaya istana dan memilih menjadi santri Sunan Bejagung akibat konflik perebutan kekuasaan antara dua bersaudara Pangeran Wirabumi dan Putri Kusuma Wardani, kemudian berganti nama menjadi Hasyim Alamuddin atau yang kemudian lebih dikenal dengan gelar santrinya Pangeran Penghulu.

“Perdikan Bejagung Kidul inilah yang dulu menjadi pusat penyebaran agama Islam dengan segala aktifitas pesantrennya yang dilakukan oleh Syech Asy’ari,” jelas Kiai Matin yang dikenal balaghah membedah berbagai kitab kuning dan pernah menakhodai NU Tuban sebagai Rais Tanfidziyah selama dua periode beruntun itu.‎

Dijelaskan juga oleh KH. Abdul Matin, karena memiliki kemampuan yang dianggap sudah setara dengan Sunan Bejagung Lor, akhirnya seluruh tugas dakwah di Kasunan Bejagung diserahkan kepada Pangeran Penghulu. Itu adalah sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan Sunan Bejagung kepada putra mantunya.‎

Setelah semua tugas dakwah diserahkan kepada menantunya, kemudian Sunan Bejagung memilih uzlah (pindah) ke perdikan Bejagung Lor sampai akhir hayatnya. Apa yang dilakukan Sunan Bejagung ini mengikuti jejak dan ibarat Rasulullah s.a.w. ketika memiliki menantu Sayyidina Ali. Sabda Rasulullah: ana madinatul ilmu wa Aliyyu babuha. Faman arodal Madinah faya’tiha min babiha (saya ibarat kotanya ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya. Maka barangsiapa akan menuju kota hendaklah melalui pintu kota).

5 KETELADANAN SUNAN BEJAGUNG KIDUL
Sunan Bejagung Kidul adalah salah satu tokoh pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau meneruskan perjuangan dakwah Sunan Bejagung Lor yang juga merupakan salah satu tokoh kunci proses Islamisasi di tanah jawa yang hidup sebelum Walisongo yang mampu mensyi’arkan dakwah Agama Islam pada jaman kerajaan Majapahit. Beliau juga berdakwah bersama para ulama-ulama lain dan mempunyai modal tersendiri untuk menyebarkan agama. Sunan Bejagung Kidul dikenal sebagai tokoh yang kuat dan sabar dalam menyebarkan Agama Islam pada masa agama Hindu masih mayoritas dianut oleh penduduk pada masa pemerintahan Majapahit.
Sunan Bejagung kidul memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan agama Islam.

Sunan Bejagung Kidul menyampaikan dakwah dengan bahasa yang lembut, sopan sehingga masyarakat kagum atas keramahan dan kebaikan beliau, hingga akhirnya didirikanlah sebuah masjid sebagai pusat pengembangan pengetahuan agama pada saat itu karena semakin banyaknya pemeluk ajaran Islam di daerah ini. Dalam kehidupannya sehari-hari Sunan Bejagung Kidul dikenal sebagai orang yang sangat sederhana, sampai orang tidak mengenalnya mana kala bertemu di jalan karena beliau tidak menunjukkan kealiman beliau. Beliau berbusana layaknya rakyat jelata. Beliau tidak pernah menunjukkan kesakralan seorang kyai ataupun syekh, sehingga masyarakat tidak ragu-ragu dan takut ketika bertanya atau bertemu beliau.

Setelah waktu berganti waktu akhirnya agama Islampun berkembang pesat utamanya di daerah sekitar kasunanan, banyak orang yang sengaja datang dari jauh untuk menimba ilmu atau menjadi santri di kasunanan ini, layaknya santri sebuah pondok pesantren dalam aktifitasnya setiap hari.

6 REFERENSI
Buku Atlas Wali Songo, Agus Sunyoto,
Buku Wali Songo: Rekonstruksi Sejarah yang Disingkirkan, Agus Sunyoto, Jakarta: Transpustaka, 2011
Babad Wali Songo, Yudhi AW,2013
Sejarah Wali Sanga, Purwadi,
Dakwah Wali Songo, Purwadi dan Enis Niken,
Babad Wali Songo, Yudhi AW,2013
Tuban Bumi Wali The Spirit of Harmony, Pemerintah Kabupaten Tuban, 2015
Sejarah Islam Indonesia,Mukarrom, Akhwan. I. Surabaya: Uin Sunan Ampel, 2014.

Sumber ” LADUNI.ID
Editor ” Agus / Ipenk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!