Pemkab Siapkan Lahan 13 Hektare di Nunukan Selatan Untuk Pembangunan DPPU Avtur di Nunukan

admin
Screenshot 20230612 084208 Copy 512x512

SUARARONGGOLAWE.NET NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan berencana untuk mendirikan Depot Bahan Bakar Minyak (BBM) yang juga menyediakan kebutuhan Avtur untuk pesawat dan helikopter.

Lokasi yang dipersiapkan untuk membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) berada di Kecamatan Nunukan Selatan.

“Sudah saatnya kita mempersiapkan penyediaan fasilitas BBM Avtur karena memiliki peranan penting pada perkembangan industri aviasi. Selain untuk pengisian BBM ke pesawat udara dan helikopter, kelak juga untuk memenuhi kebutuhan industri yang menggunakan Avtur,” ujar Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid beberapa waktu lalu.

Keinginan mendirikan DPPU di daerah ini, menurut Bupati sebenarnya sudah cukup lama diwacanakan dan sudah pernah dikomunikasikan dengan PT Pertamina (Persero).

Jika sampai saat ini belum terealisasi, lanjut Laura, dikarenakan masih dibutuhkan beberapa hal teknis oleh Pertamina sebagai bahan pertimbangan. Namun, Pemerintah Daerah harus mempersiapkannya sejak awal karena merupakan kebutuhan jangka panjang.

“Tidak ada salahnya, kita sudah mulai mempersiapkan lokasi lahannya, jika sewaktu-waktu Pertamina mengisyaratkan lampu hijau untuk pembangunannya, kita sudah siap dengan lahan yang tersedia. Tidak direpotkan lagi dengan kebutuhan lahan yang dianggap layak untuk keberadaannya,” ujarnya.

Dijelaskan Laura, lahan seluas 13 hektare telah diamankan, dalam artian telah bersertifikat. Rencananya akan dibagi menjadi dua bagian. Sebagian untuk dihibahkan untuk pembangunan Markas Komando (Mako) TNI dan sebagiannya lagi akan digunakan untuk membangun DPPU.

Selain untuk menyediakan avtur, fasilitas infrastuktur yang akan dibangun itu, masih seperti dikatakan Laura, juga untuk menyediakan BBM jenis solar untuk mengakomodir kebutuhan pengisian BBM KRI milik TNI AL.

Selama ini pengisian BBM untuk KRI masih dilakukan di Tarakan bahkan Balikpapan. APMS yang ada di Nunukan saat ini, selain merupakan usaha milik swasta, kapasitas yang dimiliki juga cukup terbatas.

“Agak sulit untuk bisa mendukung pemenuhan kebutuhan KRI milik TNI AL. Yang lebih penting lagi, tidak mengurangi kebutuhan solar masyarakat di Nunukan,” pungkasnya

Editor ” Agus / Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!