SUARARONGGOLAWE.NET MALANG – Bupati Malang, HM Sanusi, menyatakan seluruh biaya pengobatan korban kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang ditanggung Pemkab. Rusuh terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu malam (1/10/2022).
“Saya Bupati Malang dan Pemerintah Kabupaten Malang, kami prihatin dan turut berduka cita terhadap seluruh korban. Kami menyesalkan ada kejadian ini. Mudah mudahan ini kejadian terakhir di persepakbolaan Indonesia,” tegas Sanusi saat mendampingi Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dalam Konfrensi Pers di Mapolres Malang.
Sanusi juga sudah menugaskan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, untuk mengambil langkah strategis menangani seluruh korban pasca kejadian.
“Mulai awal hingga akhir pertandingan kami sudah mengawal, semua ambulance di Dinas Kesehatan kita instruksikan turun semua menangani seluruh korban. Ada 50 ambulance,” tuturnya.
Sanusi juga menginstruksikan seluruh rumah sakit, untuk merawat semua korban dengan baik. Mendata identitas para korban.
“Rawat semua. Meski tidak ada identitasnya, rawat semua. Untuk biaya semua nanti yang nanggung Kabupaten Malang. Setiap korban yang masuk rumah sakit harus dijawab. Saya sudah perintahkan seluruh kepala rumah sakit untuk dirawat,” bebernya.
Ada 180 orang yang kini dalam perawatan di rumah sakit. Mereka tersebar di Rumah Sakit Kanjuruhan, Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit Hasta Brata, Rumah Sakit Teja Husada (Seluruh Rumah Sakit Ada di Kepanjen, Kabupaten Malang), dan RSSA Kota Malang.
Kerusuhan sepakbola ini merenggut 127 suporter meninggal dunia. Dua orang Polisi turut menjadi korban.
Pewarta : Fauzi / Red
Editor : Agus Purnama