Pemprov Jatim imbau warga tidak panik naiknya kasus COVID-19 di Asia

admin
Screenshot 2025 06 09 09 01 25 93 40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12 copy 512x512

SUARARONGGOLAWE.COM JATIM // Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengimbau masyarakat di darahnya untuk tidak panik menyikapi peningkatan kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang terjadi di sejumlah negara Asia.

“Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan,” ujar Emil dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.

Menurut Emil, kenaikan kasus yang dilaporkan di negara-negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura melibatkan varian yang berbeda-beda. Meski begitu, transmisi penularan dan tingkat kematian relatif rendah, termasuk di Indonesia

“Di Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor: 17 Tahun 2023, status pandemi telah berakhir dan saat ini ditetapkan sebagai endemis. Artinya, kasus masih ada namun dalam kondisi terkendali,” katanya.

Emil menuturkan, tren kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan penurunan. Pada pekan ke-19 tahun 2025 tercatat 28 kasus, sedangkan pada pekan ke-20 hanya tiga kasus dengan varian dominan MB.1.1.

Sementara itu, di Jawa Timur terdapat dua kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini, masing-masing satu kasus pada Januari dan Mei. Keduanya telah dinyatakan sembuh.

Emil meminta masyarakat menjaga imunitas dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Ia juga mengingatkan agar masyarakat menggunakan masker jika sedang sakit atau berada di tempat umum yang ramai.

“Jika merasa kurang sehat atau mengalami gejala flu, wajib menggunakan masker untuk mencegah penularan,” katanya.

Gejala umum COVID-19 meliputi demam, kelelahan, dan batuk kering. Gejala lainnya dapat berupa hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, diare, sakit kepala, hingga hilangnya penciuman.

“Bila mengalami gejala dan memiliki riwayat kontak dengan penderita, segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan,” imbaunya.

Kepala Dinkes Jatim Erwin Astha Triyono menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan kasus dan menyosialisasikan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan serta Plt Gubernur Jatim terkait kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19.

“Dinkes Jatim juga aktif memantau data melalui aplikasi SKDR -Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon- serta melakukan surveilans ILI -Influenza Like Illness- dan SARI -Severe Acute Respiratory Infection-,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!