SUARARONGGOLAWE.COM JATIM // Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur menembak mati dua anggota komplotan spesialis pembobolan toko yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
“Tindakan yang diambil oleh tim gabungan Polda Jatim sudah tepat, karena pelaku melawan dan membahayakan petugas.
Menurut Sahroni, komplotan kriminal tersebut layak diberi tindakan tegas karena sudah meresahkan masyarakat, karenanya polisi memang harus bertindak tegas agar para pelaku kriminal tidak berlaku semena-mena.
“Perlu diingat bahwa dalam menindak para pelaku kriminal, polisi memang seharusnya tidak lembek kepada para pelaku. Karena kalau tidak disikapi dengan keras seperti ini, kriminalitas bakal merajalela,” jelas dia.
Sahroni berharap tindakan tegas ini dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kriminal lain yang masih berkeliaran.
“Ini juga menjadi pesan bagi para pelaku kriminalitas agar mau mengikuti perintah polisi ketika tertangkap, karena dalam melaksanakan tugasnya polisi dilindungi undang-undang,” kata Sahroni.
Tim gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Sidoarjo, Tulungagung, serta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur menembak mati dua pelaku spesialis pembobol toko dan distributor rokok di Jalan Tol Sidoarjo, Selasa (3/6) dini hari.
“Penindakan itu dilakukan setelah para pelaku berusaha melarikan diri dan membahayakan petugas saat pengejaran,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur (3/6).
Arbaridi Jumhur menjelaskan penindakan tersebut merupakan hasil pengembangan dari sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Gresik, Sidoarjo, Tulungagung, Malang, dan Situbondo.
“Hampir seluruh wilayah Jawa Timur dibobol. Mereka merupakan kelompok asal Jawa Tengah yang memang spesialis membobol toko dan distributor rokok,” kata Jumhur.
Pengungkapan ini berawal dari informasi bahwa kelompok pelaku masuk ke Jawa Timur setelah sebelumnya berada di Bali, kemudian tim gabungan melakukan pengejaran hingga ke jalan tol Malang-Sidoarjo.
Di ruas tol Kejapanan, para pelaku sempat dihadang oleh petugas PJR dan tim Reskrim gabungan, namun mereka berupaya kabur dengan menabrak kendaraan petugas dan melaju dengan kecepatan tinggi.
“Peringatan sudah kami berikan, tapi pelaku tetap berusaha kabur dan menabrak mobil anggota di KM 755 pintu keluar Sidoarjo. Karena membahayakan petugas, kami lakukan tindakan tegas dan terukur,” ujar Jumhur.
Dua orang pelaku, masing-masing berinisial A dan E, tewas dalam peristiwa tersebut. Satu pelaku berinisial N tertangkap dan kini diamankan di Polda Jatim. Sementara satu pelaku lain berinisial J masih buron setelah melarikan diri ke arah permukiman Kahuripan.
“Total ada empat pelaku, semuanya warga Magelang, Jawa Tengah, dengan rentang usia 30 hingga 35 tahun. Kami masih melakukan penyisiran di sekitar permukiman untuk menangkap pelaku yang melarikan diri,” ujar Jumhur.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui pelaku yang ditangkap juga terlibat dalam kasus perampasan atau tindak pidana 365 KUHP.
Polisi juga memastikan bahwa kelompok ini berbeda dengan jaringan pembobol toko yang sebelumnya tertangkap di Probolinggo.
Pihak kepolisian masih melakukan pengembangan lebih lanjut terkait jaringan dan modus operandi komplotan tersebut.
Pewarta: Walda Marison