Suararonggolawe.com Bojonegoro – Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Bojonegoro melalui Dokter/Mantri Hewan wilayah Kecamatan Sukosewu mendatangi kantor kecamatan Sukosewu guna Bersama Menggandeng Forkopimca Gerak cepat mengadakan sosialisasi Bahaya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak warga,Senin,(13/01/2025).
Nampak jelas, Camat Sukosewu Helmi Ali Fikri menyambut baik kedatangan Mantri/Dokter hewan wilayah sukosewu dari Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Bojonegoro tersebut,
Saat di konfirmasi awak media ini,Camat Helmi menyampaikan akan bahayanya penyakit PMK Yg sedang marak di masyarakat khususnya Peternak Hewan di Wilayah kecamatan Sukosewu dan akan langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Peternakan dan Perikanan,Jajaran Polsek,Koramil,serta seluruh kepala desa di kecamatan Sukosewu guna melakukan Sosialisasi Pencegahan,Pengobatan,dan Pengendalian Virus PMK, para peternak hewan yang bisa tertular penyakait PMK (Peternak Sapi. Kerbau dan Kambing).
Niken Margaretha (DokterHewan) dari Dinas Peternakan dan Pertanian kabupaten Bojonegoro menjelaskan apa itu PMK penyebab dan cara pengobatannya.
PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.
Penyebab :
1. Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
2. Masa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit)
Hewan yang rentan tertular
Sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.
Cara Penularan :
1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit).
2. Vektor hidup (terbawa manusia, dll)
3. Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)
4. Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).
PENGOBATAN DAN PENGENDALIAN :
1. Pemotongan dan pembuangan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.
2. Kaki yang terinfeksi di terapi dengan chloramphenicol atau bisa juga diberikan larutan cuprisulfat.
3. Injeksi intravena preparat sulfadimidine juga disinyalir efektif terhadap PMK.
4. Selama dilakukan pengobatan, hewan yang terserang penyakit harus dipisahkan dari hewan yang sehat (dikandang karantina terpisah dari kandang hewan sehat).
5. Hewan tidak terinfeksi harus ditempatkan pada lokasi yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan serta diberi pakan cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
6. Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5% setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak sapi.
Semoga dengan Gerak cepat penanganan dan kolaborasi akan adanya sosialisasi bahayanya Virus Penyakit PMK ini bisa membantu masyarakat khususnya Petani Ternak Hewan”Tutup Dokter Niken”.
( Jum/Red )