SUARARONGGOLAWE.NET – Ancaman bencana di Lamongan pada musim pancaroba harus diwaspadai. Setidaknya, upaya pencegahan yang berdampak kerugian bisa diminimalisir.
Sebab, hanya dalam sebulan (November 2023) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan mencatat kerugian yang disebabkan bencana musim.hujan nilainya sudah lumayan besar. Mencapai sekitar Rp600 juta lebih.
Keterangan Plt Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto, nilai kerugian sebesar itu tercatat dari kejadian di empat wilayah kecamatan. Yakni, Kecamatan Lamongan, Babat, Maduran dan Sukodadi.
Terinci, di Kecamatan Lamongan saat itu terjadi hujan disertai angin kencang mengakibatkan sebanyak 26 rumah rusak di Desa Kebet hingga mengakibatkan kerugian materi senilai kurang lebih dari Rp83.5 juta.
Bersamaan itu, tepatnya Minggu, 26 November 2023, bencana yang sama juga terjadi di empat desa di Kecamatan Sukodadi. Di antaranya Desa Baturono, Gedangan, Balungtawun, dan Banjarejo. Puluhan rumah rusak, kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta.
Sebelumnya, sebuah rumah warga di Desa Karunagan, Kecamatan Maduran roboh. Taksir kerugian Rp5 juta. Ditambah kejadian di Kelurahan Babat, sejumlah rumah rusak juga mengakibatkan kerugian sekitar Rp20 juta. Jumlah total Rp610. 500.000.
“Taksiran kerugian itu hanya dari dampak kejadian di bulan November 2023,” katanya, Kamis 7 November 2023.
Tentu jumlah itu dipastikan bertambah karena pada Desember juga ada kejadian lebih dahsyat. Anging kencang merusak 77 rumah dan bangunan SD. Belum lagi kejadian di Desa Sukorejo dan Badurame, Kecamatan Turi, tercatat 51 rumah warga rusak.
“Kejadian lainnya belum terhitung. Bisa jadi jika semua ditotal mungkin tembus satu miliar lebih,” tandasnya.
“Kejadian pada Kamis 30 November 2023 di Kecamatan Turi yang membuat 51 rumah warga rusak belum bisa dihitung,” katanya.
Karena itu, lanjut Joko, kepada masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Setidaknya mengantisipasi dengan menebang ranting-ranting pohon yang sudah besar atau tua. Melakukan kerja bakti membuat saluran air dan sebagainya
“Kita sudah mengirim surat edaran ke seluruh kecamatan agar menghidupkan kembali posko bencana,” tuturnya, pada satu kesempatan
Sementara itu, secara serentak BPBD melakukan apel kesiapsiagaan bencana ini untuk persiapan menyambut prediksi bencana hidrometeorologi 2023/2024 yang diperkirakan terjadi pada Desember 2023 dan Januari 2024 mendatang.
“Kita siapkan alat dan personel untuk antisipasi. Soal apel kesiapsiagaan bencana BPBD bersama stakeholder terkait akan kita gelar Jumat (8 Desember 2023) besok,” pungkasnya.(red)