Suararonggolawe.net – Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui, itulah yang tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam usahanya mengatasi permasalahan banjir.
Pemkab Lamongan saat ini tengah berupaya untuk tidak hanya menyelesaikan permasalahan terkait banjir ketika musim penghujan, namun juga berusaha memastikan pemenuhan kebutuhan air pada musim kemarau tercukupi.
“Kami memanfaatkan sudetan yang dibuat di dua titik, yakni di Kuro Glagah dan Gawerejo Karangbinangun. Dan itu kami ambil dari Bengawan Mati. Alhamdulillah sudah dikerjakan hampir 80 persen,” kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi kepada Surya.co.id, Sabtu (19/3/2022).
Ia mengakui sudah meninjau langsung sudetan irigasi di Kecamatan Glagah dan Karangbinangun itu pada Kamis (17/3/2022) kemarin, sekaligus memastikan seberapa jauh progresnya.
Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Pemkab Lamongan diharapkan nanti ketika musim kemarau tidak kekurangan air dan bisa memanfaatkan sudetan di Kuro Glagah dan Gawerejo Karangbinangun.
“Alhamdulillah ini sudah dikerjakan hampir 80 persen, tinggal satu arah lagi ke gorong-gorong, dan pada musim kemarau nanti bisa dimanfaatkan untuk pengairan. Sedang pada musim penghujan seperti ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penampung luapan air,” ungkap Bupati Yuhronur.
Normalisasi jaringan irigasi ini dilakukan sepanjang kurang lebih 1500 meter dari Desa Gawerejo sampai dengan Desa Kuro, dengan pasokan air baku dari Bengawan Mati melalui sluis (pintu air) di Desa Gawerejo.
Selain itu untuk penanganan banjir di Lamongan, ia juga terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemprov Jatim.
Sembari menunggu kepastian terkait apa yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemkab Lamongan dalam penanganan banjir. Ada dua hal yang menjadi prioritas Lamongan saat ini, yakni pembangunan pintu air dan pengerukan sungai yang sudah mulai dangkal akibat sedimentasi.
Ada banyak pertimbangan, kemarin diprioritaskan itu adalah membangun pintu airnya dulu, karena pintunya itu sudah sangat lama dan butuh untuk diperbaiki.
Prioritas yang kedua adalah pengerukan sungai yang sudah mulai dangkal. Nanti apapun yang menjadi tanggung jawabnya dalam penanganan banjir ini akan terus terus usahakan.
” Ya, koordinasi terkait langkah-langkah juga terus kami lakukan,” pungkas Yuhronur.
Pewarta ” Daviet / Red / SR
Editor ” Ipenk